BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah
sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut,
seringkalian masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat di kelompokan
sesuai dengan tugas-tugas administratif yang menjadi tanggung jawab
administrator sekolah, sehingga merupakan substansi tugas-tugas administratif
kepala sekolah selaku administrator. Di antaranya adalah tugas yang di
kelompokan menjadi substansi perlengkapan sekolah.[1]
Sarana dan Prasarana
sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan
proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila
ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan dan
pemanfaatan secara optimal.[2]
Untuk mewujudkan dan mengatur hal
tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional
Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang
belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber
belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Pada Bab VII Pasal 42
dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2)Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu
sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang
tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik
Untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan berbasis sekolah. Bagi pengambil kebijakan di
sekolah pemahaman tentang sarana dan prasarana akan membantu memperluas wawasan
tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal
guna mencapai tujuan pendidikan.[3]
Manajemen sekolah
dikatakan efektif dan efesien adalah terpenuhinya komponen komponen yang
menunjang pengoptimalan belajar menganjar dalam sebuah sekolah. Yang mana,
sarana prasarana sekolah yang salah satu dalam komponen tersebut tentunya
sebagai kepala sekolah yang merupakan
menejer dalam sekolah
memperperhatikan secara maksimal dalam memenuhi sarana prasarana sekolah yang
di kelolanya.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian
manajemen sarana prasarana.
2. Manfaat
manajemen sarana prasarana.
3. Tujuan manajemen
sarana prasarana.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Sarana dan prasarana
Manajemen berasal dari kata To Manage yang artinya mengatur.
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan
fungsi-fungsi manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu
proses yang khas yang terdiri dari tindakan tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber Lainnya. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses
untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat antara organisasi,
administrasi dan manajemen. Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan
dan harus merupakan suatu kesatuan, hanya saja kegiatannya yang dapat dibedakan
sesuai dengan perbedaan kedua wawasan. Administrasi lebih sempit dari
manajemen, dalam administrasi tercakup dalam manajemen. Secara spesifik
administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab manajemen terdiri dari
enam bidang, yakni production, marketing, financial, personal, human relation
dan administrative management.[4]
Disisi lain manajemen sering
dikatakan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther
Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang penegetahuan yang secara
sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melaui
cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebagai
profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu
prestasi manajer dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik (Fattah,
2003: 1).[5]
Sarana pendidikan adalah peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan,
khususunya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi,
serta alat-alat dan media pengajaran.
Adapun yang dimaksud
dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun,
taman, sekolah islam, jalan menuju sekolah islam, tetapi jika dimanfaatkan
secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah islamuntuk
pengajaran biologi, halaman sekolah islam, sebagai sekaligus lapangan olah raga,
komponen tersebut merupakan sarana pendidikan (Mulyasa, 2007: 49)
Menurut (buku) pedoman
penjaminan mutu akademik Universitas Indonesia, prasarana pendidikan adalah
perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar tujuan
pendidikan tercapai. Sedangkan sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai maksud atau tujuan.[6]
Sedangkan menurut rumusan
Tim Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan, yang dimaksud dengan ”sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur,
efektif dan efesien”. Arti sarana seringkali disamakan dengan kata fasilitas.
Lebih luas fasilitas diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha. Usaha ini dapat berupa benda-benda
maupun uang. Jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana. jadi
manajemen sarana dan prasarana adalah segenap proses penataan yang bersangkutan
dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai
tujuan yang telah ditetapkan secar efektif.[7]
B.
Manfaat manajemen sarana prasarana
1.
Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentukan
dan menyusun rencana kebutuhan barang.
2. Memberikan data
dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam pengarahan pengadaan
barang
3. Memberikan data
dan informasi untuk deijadikan bahan atau pedoman dalam penyaluran barang
4. Memberikan data
dan informasi dalam menetukan keadaan barang (tua, rusak atau kebih) sebagai
dasar sebagai dasar ditambah atau dikuranginya barang
5. Memberikan data
dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian barang
6. Memberikan data
dan imformasi dalam rangka pengontrolan dan pengevaluasian saran prasarana
dalam sebah lembaga tersebut.
C.
Tujuan manajemen sarana prasarana
Secara umum, tujuan manajemen sarana
dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara professional di
bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses
pendidikan secara efektif dan efisien (Bafadol 2003)[8].
Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini,
melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan
yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas
tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk
mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.
3. Untuk
mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya
selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel
sekolah
Manajemen sarana dan
prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/ sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan
kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun untuk murid dan masyarakat yang berada di sekolah .
Di samping itu juga diharapkan
tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif,
kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru
sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
dapat dimpulkan bahwa:
1. Manajemen sarana
dan prasarana adalah segenap proses penataan yang bersangkutan dengan
pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan
yang telah ditetapkan secar efektif.
2. Tujuan manajemen
sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara professional
di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses
pendidikan secara efektif dan efisien.
3. Mempermudah
pengelola sekolah dalam merencanakan dan pengadaan serta pengevaluasian sarana
prasaran dalam meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada masyarkat, guru
dan murid khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Burhanuddin. H
dan Maisyaroh. 2003. Manajemen
Pendidikan. Malang:
3. Bafadal Ibrahim.
2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. PT BUMIKARSA. Jakarta.
4. TIM. 2003.
Sarana dan Prasarana Tunjang Kualitas Pendidikan. Jakarta. © Harian Sinar
Harapan.
[1] Bafadal
Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. PT BUMIKARSA. Jakarta. lihat (http://antoniusmakas.blogspot.com/2009/09/manajemen-sarana-prasarana.html)
[3]
Ibid
[4]
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 82 Lihat (http://www.docstoc.com/docs/27546443/PEDOMAN-ADMINISTRASI-BAGI-LEMBAGA-PENDIDIKAN-DI-SEKOLAH-
MENENGAH-ATAS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar